Friday, July 6, 2012

Butterfly
by: melly feat andhika


Ketika waktu mendatangkan cinta
Aku putuskan memilih dirimu
Setitik rasa itu menetes
Dan semakin parah

Bisa ku rasa getar jantungmu
Mencintaiku apa lagi aku
Jadikanlah diriku
Pilihan terakhir hatimu

Butterfly terbanglah tinggi
Setinggi anganku untuk meraihmu
Memeluk batinmu yang sama kacau
Karena merindu


As high as hopes I pray
To come and reach for you
Rescuing your soul
The precious messed up thoughts of me and you

Jalan ini jauh
Namun kita tempuh
Bagai bumi ini
Hanya milik berdua
Biar ku berlebihan
Mendekatimu
Namun ku tunggu

Tuesday, June 19, 2012

ayah

Hari ini saya ingin berkongsi cerita, bukan niat ingin membuka pekung di dada ayah, tapi lebih kepada perkongsian ilmu. Ambillah ini sebagai satu pembelajaran dalam kehidupan, sebagai panduan kita yang mempunyai pegangan agama. Pendek kata, Al-Quran ada jawapan segala-galanya.

Usia Ayah dalam lingkungan 70-an, bagi sesetengah orang yang masih sehat pasti rutin hariannya banyak di habiskan di surau atau di kebun tapi tidak bagi ayah. Bangun pagi ayah seperti bangun seorang kanak-kanak berusia 3 atau 4 tahun, dibawa ke bilik air untuk dimandikan. Jika dibiarkan hanya air yang mengalir di lantai bukan di badan ayah. Ayah masih mampu pakai baju sendiri tapi tengok jugak pada cuaca, jika panas dia hanya suka ber"towel" sahaja, jika tidak cucunya gemar pakaikan ayah kain pelikat dengan baju kemeja yang diborong abang, kemeja batik.

Makan ayah berselera bila kakak masakkan yang jenis bersantan, lebih-lebih lagi jika kari ayam atau gulai daging.

Mak....mengapa kakak, bukan mak yang buat semua itu. Cukup la, kudrat mak cukup uruskan diri sendiri sahaja. Tugasan menjaga ayah kini diambil kakak. Selepas kematian suaminya, keadaan ayah teruk. Diambil ayah duduk bersama-sama dengan 8 orang anaknya, biarpun kini bergelar ibu tunggal tanpa kerja yang tetap, rezeki tiada siapa  yang tahu. AllahMahaBesar.

Itu bukan cerita yang ingin saya sampaikan, tapi keadaan ayah. Keadaan/perangai ayah sebelum ini. Mula-mula ayah jatuh sakit dia mempunyai perangai yang pelik, kadang-kadang percakapannya macam kanak-kanak yang baru belajar nak bercakap, suka menangis dan tabiat yang teruk iaitu suka garu-garu serata tempat dibadanya dan terus disuanya ke hidung untuk dihidu. Melihat dengan keadaan itu kakak menjadi takut dan risau.

Jumpa dengan doktor, doktor bagitahu keadaan fizikal ayah jadi begitu disebabkan dia tiada stamina, ayah dulu kerja kuat. Lepas berhenti kerja dia terus rehat, jadi otot-otot terkejut tanpa stamina seperti jalan kaki, kayuh basikal dan lain-lain. Lepas berbincang, ayah dibawa untuk berubat secara tradisional. Memang ayah sudah uzur, kami terima dengan keadaan ayah. Tapi kami terkejut dengan keadaan ayah di waktu dia muda-muda dahulu. Ayah ada 'pakaian' waktu tu, dari mana ayah dapat pun tidak pasti dan tidak penting pun. Apa yang penting sekarang ini 'pakaian' ayah itu dapat dibuang. Ayah 'pakai' benda tu untuk diri sendiri.

Bila bercerita mengenai "pakaian" orang dulu-dulu memang wujud. Kebanyakkan orang pakai memang untuk diri sendiri, untuk cantik, nampak hebat dan disengani dan macam-macam lagi. Orang sekarang pun ada ke??? ADA.

Apa yang saya tahu, setiap "pakain" itu ada caranya untuk dibuang....maksud saya orang yang pakai itu sendiri boleh buang. Kembalilah kepada Allah


Sekarang fizikal ayah normal seperti orang-orang seusianya di kampung. Masih dalam jagaan kakak, tidak boleh dibiarkan keluar seorang diri, nanti dia lupa jalan ke rumah. Duduk di kampung senang, orang dah kenal ayah. Jika orang-orang kampung nampak ayah dah jauh, ada yang sudi tolong hantar pulang ke rumah kakak. Kebiasaanya ayah ditemani oleh cucu-cucunya, dibawa pusing-pusing kampung dengan motor.

Masa saya pulang waktu cuti sekolah, tengok keadaan ayah bersih dari sebelum ini. Ingatan ayah kadang-kadang okey kadang-kadang tak, cuma kesian ayah bila dia teringatkan anak-anak lelakinya. Dia akan menangis sayu...bagaimana harusku tolong

Thursday, June 7, 2012

 Lagu : Cinta dan Benci 
Penyanyi : Geisha

Bagaimana cara membuatmu bahagia
Nyaris ku menyerah jalani semua
Telah berbagai kata ku ungkap percuma
Agar kau percaya cintaku berharga

Tak kuat ku menahanmu
Mempertahankan cintaku
Namun kau begitu saja
Tak pernah merindu
Sungguh aku tak bisa
Sampai kapan pun tak bisa
Membenci dirimu
Sesungguhnya aku tak mampu
Sulit untuk ku bisa
Sangat sulit ku tak bisa
Memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa
Apa kau mengerti ku sedih sendiri
Tanpa ada kamu ku merasa sepi
Telah lama ku menantimu
Diam sendiri menunggu
Setengah hati mencinta
Ku sakit karenamu
Sungguh aku tak bisa
Sampai kapan pun tak bisa
Membenci dirimu
Sesungguhnya aku tak mampu
Sulit untuk ku bisa
Sangat sulit ku tak bisa
Memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa
Ku sakit karenamu
Sulit untuk ku bisa
Sangat sulit ku tak bisa
Memisahkan segala cinta dan benci
Sungguh aku tak bisa
Sampai kapan pun tak bisa
Membenci dirimu
Sesungguhnya aku tak mampu
Sungguh aku tak bisa
Sampai kapan pun tak bisa
Memisahkan segala cinta dan benci
Cinta dan benci yang ku rasa

Friday, April 6, 2012

Hatimu milikKu

nyanyian : NERA af9

Pernahkah engkau hargai
Cintaku yang sejati
Pernahkah engkau mengerti
Akan diriku ini

Betapa hebatnya cintamu
Memberiku sejuta pilu
Betapa agungnya asmaramu
Membuatku terpaku

[*]
Di sisimu aku terdiam seribu bahasa
Di hatiku bergetar sejuta rasa
Namun sukar untuk aku meluahkan
Ku cinta padamu

[**]
Nafasku terhenti bila melihat dirimu
Terasa batas degupan jantungku
Mungkinkah hatimu milikku jua
Ku sayang padamu

Kan kuabadikan dikau
Suatu kenangan yang manis
Yang tak mungkin aku lupa
Untuk selamanya

Kan kucoretkan kenanganmu
Dalam sanubariku ini
Dapat jadi yang terindah
Di dalam hidupku ini

Ulang [*][**]

Bagai bahtera yang dilanda badai
Gelora cintamu
Mengoncang jiwaku
Berombak mencari
Daratan yang damai
Ohhh cintaku

Ulang [*][**]

Aku coretkan kenanganmu
Dalam sanubariku ini
Agar jadi yang terindah
Dalam hidupku ini